Text
Kultur Jaringan Tanaman
Kultur jaringan tanaman didasari oleh teori totipotensi sel (cellular
totipotency) yang menyebutkan bahwa setiap sel tanaman memiliki
kapasitas untuk beregenerasi membentuk tanaman secara utuh.Tanaman
baru yang diperoleh dengan cara ini bersifat identik dengan induknya,
dan disebut plantlet.
Jumlah tanaman baru yang dihasilkan tidak hanya satu, tapi bisa
puluhan hingga ratusan (dari satu bahan tanam atau eksplan) sehingga
teknik kultur jaringan digunakan sebagai metode perbanyakan tanaman.
Metode perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan teknik kultur
jaringan tergolong perbanyakan vegetatif, artinya tidak melibatkan
adanya fertilisasi antara sel telur dan sel kelamin jantan seperti halnya
pembentukan biji pada tanaman, itu sebabnya plantlet yang dihasilkan
identik dengan induknya. Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan disebut juga mikropropagasi atau perbanyakan mikro. Kata
‘mikro’ mengacu pada bahan tanam awal yang digunakan yaitu eksplan
yang berukuran kecil (micro=kecil), bahkan dapat mencapai ≤ 1 mm
pada kultur meristem.
1814S2016 | 574.072 4 Zul k | My Library (R 214) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain